Desa Tempuran terletak disebelah barat kecamatan Eromoko tepatnya 5 km dari pasar Eromoko, sedangkan bila dihitung jaraknya dari Kabupaten Wonogiri sekitar 25 km. Desa Pasekan sendiri terletak di sebelah barat desa Tempuran, jalanan menanjak keatas sehingga bisa dikatakan bila desa Pasekan terletak diatas desa Tempuran.
Kedua desa ini memang bersebelahan dan masing-masing mempunyai potensi yang sangat pantas untuk dikembangkan menjadi desa wisata, berikut ini laporanya ditulis langsung oleh penulis asli kelahiran desa Tempuran.
1. Potensi Desa Tempuran
Desa tempat saya lahir ini letaknya memang seperti lembah dikepung oleh gunung-gunung nan cantik dan hijau membuat hawanya begitu asri. Hutan-hutan sekitar yang masih terjaga membuat mata air mengalir sepanjang tahun.
Persawahan dengan latar gunung yang hijau
Gambar tersebut menunjukkan salah satu spot menawan di desa Tempuran, persawahan yang hijau dengan latar belakang pegunungan yang sangat menawan serta aliran sungai yang mengalir sepanjang tahun, bila musim hujan begini memang berwarna coklat akibat aliran banjir akan tetapi bila kemarau airnya akan jernih.
Seandainya potensi wisata dapat digali, mungkin dengan mendirikan vila atau penginapan disekitar desa sehingga dapat dikunjungi oleh para wisatawan perkotaan yang ingin meninggalkan sejenak rutinitasnya bernostalgia untuk mencoba hidup di pedesaan.
Disamping wisata saya juga berfikir untuk menggali sisi lain desa ini yaitu berternak ikan nila, beberapa rumah memang sudah mengembangkan budidaya nila ini akan tetapi hanya sekala kecil dan saya lihat memang tidak terawat dengan baik.
Ilustrasi kolam ikan nila
sumber : https://4.bp.blogspot.com/
Mengapa ikan nila? karena di desa Tempuran ini punya mata air jernih yang mengalir sepanjang tahun, bahkan airnya berlebihan setelah digunakan oleh masing-masing rumah penduduk desa ini, sehingga air tersebut terbuang percuma. Seandainya potensi air ini dimanfaatkan untuk berternak ikan nila maka akan menambah kemajuan perekonomian masyarakat desa Tempuran.
Sampai saat ini memang kedua potensi ini belum tersentuh sama sekali, entah dari para donatur maupun pemerintah setempat. Sebagai gambaran saja ikan nila akan cepat sekali berkembang dengan adanya air mengalir, bahkan tidak sulit untuk memelihanya, saya selalu membayangkan seandainya desa saya ini menjadi sentra pembibitan ikan nila maupun sentra ikan nila konsumsi serta menjadi daerah tujuan wisata pemancing dan pelancong yang ingin menikmati hawa pedesaan sambil bakar ikan nila pada malam harinya. Hmmm tentunya sangat syahdu.
2. Desa Pasekan.
Desa yang terletak diatas desa Tempuran ini mempunyai spot yang sangat menarik untuk dikunjungi, akhir-akhir ini termpat wisata serta bumi perkemahan yang dinamakan hutan pinus ini sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah setempat, beginilah beberapa sudut wisata hutan pinus tersebut.
Hutan pinus Pasekan
Hutan pinus Pasekan
Hutan pinus Pasekan ini memang sangat sejuk cocok untuk refresing, menyingkir sebentar dari hiruk pikuk dan pekatnya asap kendaraan perkotaan, di satu sisi bagian kita akan bisa berdiri dan memandang kokohnya Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
Ilustrasi
Sumber: https://ksmtour.com/
Hutan pinus ini juga sudah dimanfaatkan oleh Dinas Pendidikan sebagai bumi perkemahan, sudah 2x hutan pinus ini dimanfaatkan sebagai bumi perkemahan. Fasilitas disini juga sudah lumayan lengkap seperti kamar mandi dan toilet sudah tersedia, juga ada spot foto serta lapangan upacara dan api unggun.
Tempat wisata ini sedikit-demi sedikit sudah mulai dilirik oleh wisatawan dari berbagai daerah sehingga fasilitas mulai dibenahi, tempat sampah misalnya juga sudah banyak tersedia. Kesejukan daerah ini memang terjaga dengan diiringi lingkunganya yang asri seiring sadarnya pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya.
Pada hari minggu tempat ini ramai sekali dikunjungi oleh para remaja, disamping tempatnya yang aman dan nyaman juga karena untuk masuk ke hutan pinus ini gratis, belum ditarik biaya apapun dari pengelolanya.
Penulis: Arif Baktiar.
0 komentar :
Posting Komentar